Workshop setahun letusan Kelud

Oleh: AJI Kediri

Workshop ‘SETAHUN ERUPSI KELUD’ digelar pada Kamis, 12 Februari 2015. Workshop berlangsung pukul 09.00 – 16.00, di Basement Monumen Simpang Lima Gumul, dengan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Syaifullah Yusuf. Selain membuka acara, wagub juga memberikan pandangan positifnya terkait kegiatan.

Dalam kegiatan ini Kepala PVMBG berhalangan hadir dan mendelegasikan pemberian materi pada Dr Supriyati Andreastuti (Kepala Bidang Evaluasi Bencana). Pemateri lainnya adalah Dr. Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB) dan Satriyo Aris Munandar (Wartawan senior AJI Indonesia). Selain dihadiri narasumber tersebut diatas, juga dihadiri Ngaseri camat Ngancar yang memberikan testimoni. Dimana saat itu dia harus banyak belajar tentang karakter gunung api sehingga bisa mengenali fase-fasenya agar bisa mengambil langkah demi menyelamatkan warganya. Tidak hanya itu, Ngaseri juga harus pro aktif menjalin komunikasi pada semua pihak. “Saya hanya dicetak saja sebetulnya. Saya di Kecamatan Ngancar sebetulnya bulan November. Waktu itu, Pak Khoirul sudah berbicara dengan saya bahwa Gunung Kelud sudah ada perubahan (pergerakan Gunung). Saya dari orang tidak tahu, harus belajar. Tanggal 25 Desember kami laksanakan gladi lapangan dilaksanakan di zona III atau ring satu. Tanggal 26 saya ditelpon oleh mas Khoirul menyatakan gunung statusnya telah berubah menjadi waspada. Saya dicetak harus mengetahui gunung api, dan mengetahui energi. Saya harus mengetahui proses erupsi, vulkanik dalam dan dangkal. Setiap hari saya ada disana bersama teman media.

Fase waspada kami jadikan sebagai ajang untuk belajar, setiap 6 jam sekali kami sampaikan perkembangan kepada masyarakat. Kami menyampaikan informasi itu pada masyarakat Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang.

Konsep penyampaikan informasi kalau dulu melalui analisa, sekarang kita rubah. Oleh karena itu, kami mengambil konsep penyampaikan informasi langsung kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tahu. Sehingga mereka bisa bersiap-siap. Karena orang masyarakat awam ada kecenderungan informasi yang benar yang diterima. Penyampaian informasi itu melalui satu pintu,”

Selain Ngaseri, kami juga menghadirkan Khoirul Huda Kepala Pos Pantau Gunung Kelud yang juga testimony. ” Mengenang 1 tahun erupsi G. Kelud, Waktu 2007 waktu itu punya keinginan berbuat untuk masyarakat. Menurut saya yang paling penting adalah mencerdaskan masyarakat”. Serta Prapto (Radio Kelud Fm) dengan testimoni “Mengenang 1 tahun erupsi G. Kelud menurut saya, erupsi kemarin adalah keberhasilan semuanya, keberhasilan masyarakat. Saya sejak 2008, 20 agustus sejak itu bersam-sama mendeklarasikan itu, dan dari Kelud kemarin, banyak hal. Tetapi proses panjang itu merupakan sebuah kebetulan, atau sebuah keberhasilan masyarakat itu sendiri”.