KEDIRI- Satuan Brimob di Kediri, Jawa Timur, merasa perlu melakukan penangkalan penyebaran faham radikalisme dengan memberikan penyuluhan yang menyasar berbagai kalangan. Salah satunya penyuluhan yang dilakukan terhadap kelompok anak jalanan (anjal).
Wakil Komandan Satuan Brimob Sub Detasemen C Kompi 1, Iptu Sukidi, mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan para anjal tersebut dari berbagai tempat untuk dilakukan pembinaan. Ini dilakukan agar mereka tidak terjerumus pada faham radikalisme.
” Nanti kita kumpulkan, kita bina dengan memberi wawasan Pancasila,” kata Iptu Sukidi disela memberikan penyuluhan cegah tangkal penyebaran faham radikalisme di pesantren Walibarokah LDII Kediri,.
Brimob setempat saat ini memang sedang giat melakukan penyuluhan untuk meminimalisasi faham radikal. Selain terhadap anjal, mereka juga mendatangi pesantren, sekolah, maupun elemen masyarakat lain dengan memberikan wawasan Pancasila.
Saat ini, kata Sukidi, wilayah Kediri cenderung kondusif dan belum ada tanda-tanda penyebaran faham radikal seperti ISIS. Namun hal tersebut menurutnya tidak boleh membuat terlena dan harus tetap wapada.
“Kita akan terus bekerjasama dengan elemen lainnya seperti forum kerukunan umat beragama (FKUB) yang ada di Kediri ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, di Kabupaten Tulungagung, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kediri, pekalu terjadi penggerebekan yang dilakukan oleh tim Densus antiteror terhadap seorang warga yang diduga anggota ISIS. Pria yang diduga baru datang dari Suriah itu kemudian dibawa ke Jakarta..